Home » » Masalah Gigi Gemeretak ( Bruxism)

Masalah Gigi Gemeretak ( Bruxism)

Masalah Gigi Gemeretak ( Bruxism) yaitu sendi rahang atas dan rahang bawah yang sering beradu kuat membuat gigi geligi beradu sampai menimbulkan bunyi kreot-kreot atau kadang sampai “mendecit” memang sangat sulit dikontrol, karena penderitanya biasanya dalam kondisi tidur, tetapi ada juga penderita merasakan hal itu pada saat bangun dan otomatis menggigit dengan kuat karena kondisi kejiwaannya sedang merasa tegang atau gelisah. Bukan hanya pada anak kecil, remaja bahkan dewasa pun kebiasaan buruk yang tidak disadari serta dapat merasakan gigi geligi sendiri tersebut sangat sulit dihilangkan.

Masalah Gigi Gemerutuk ( Bruxism)


Masalah yang dapat ditimbulkan Gigi Gemeretak ( Bruxism)

  1. Bukan hanya mengganggu tidur orang lain, gemeretak gigi dapat merusakan gigi geligi. Permukaan gigi (email) akan aus, menipis dan bahkan bisa menjadi retak atau terbelah. Rata-rata pengidap bruxism ini permukaan giginya tidak sempurna lagi. Lapisan bening pada gigi hilang serta tampak lebih kasar. Gigi yang sudah dalam keadaan begini tentu lebih rentan keropos dan goyang. 
  2. Kelainan bukan hanya pada gigi geligi. Lama kelamaan bisa muncul keluhan pada sendi rahang. 
  3. Timbul rasa sakit di sendi rahang, bahkan bisa dirasakan sampai ke dalam telinga. 
  4. Gangguan pada waktu makan, menguap makin memperberat rasa tidak nyaman pada penderita. 

Bunyi akibat bruxism semakin parah bila siang harinya penderita mengalami stress yang lebih dari biasanya. Baca juga: Mengatasi Gusi Berdarah

Proteksi Gigi Gemeretak ( Bruxism) 


Sekarang sudah ada alat untuk mengurangi kerusakan gigi akibat bruxism. Sebagai pelindung gigi terbuat dari bahan semacam plastic yang tidak terlalu lunak seperti memakai gigi palsu yang melindungi seluruh gigi, berwarna transparan agar tidak mengganggu estetis atau penampilan. Bila bruxism terjadi, penderita akan menggigit plastic tersebut.

Beberapa dokter gigi ada yang membuat tambalan gigi di seluruh permukaan gigi yang terabrasi dengan suatu bahan yang cukup keras, agar tidak makin merusak gigi tersebut. Setelah pemakaian selama 6 bulan, pasien kontrol. Bila ternyata permukaan gigi tidak bertambah buruk dan kegoyangan gigi tidak terjadi lagi, maka selanjutnya penderita dianjurkan mengurangi pemakaian cetakan plastic tersebut secara bertahap, sampai kebiasaan bruxism-nya hilang.

Alat ini biasanya dipakai hanya pada rahang bawah saja, karena pemakaian pada rahang atas dapat mengganggu pernafasan. Pada beberapa kasus alat ini juga dipakai pada siang hari.

Oleh drg. IG. A. Heni Poliklinik KP DJBC Jakarta

Masalah Gigi Gemeretak ( Bruxism)- Kanal Arudam